Tidak banyak orang yang melakukan perencanaan travelling dengan cara menabung untuk wisata. Melakukan kegiatan wisata bisa dibilang memang kegiatan untuk menghabis habiskan uang. Apalagi kalau punya hobby travelling, biasanya disebut hobby yang mahal. Travelling memang biasanya membutuhkan banyak biaya, terutama untuk akomodasi.
Namun, di sisi lain, kegiatan wisata ini sangat diperlukan, apalagi untuk yang bekerja dalam tekanan cukup tinggi. Akhir akhir ini sering ada istilah kurang piknik, biasanya dilontarkan kalau seseorang sedang tidak fokus atau tidak bisa memahami sesuatu dengan cepat. Sehingga melakukan kegiatan wisata bisa menjadi semacam kebutuhan.
Menabung untuk wisata bisa menjadi solusi jika kamu ingin melakukan kegiatan wisata tetapi belum memiliki uang tabungan yang cukup. Nah, kali ini aku akan membahas tentang cara menabung untuk wisata, yang bisa kamu lakukan mulai dari 10 ribu rupiah. Tetapi menabungnya bukan di celengan, karena semakin lama, harga tiket semakin naik, jadi rencana kamu di hari ini bisa buyar nantinya.
Alasan kenapa harus menabung mulai 10rb
Kenapa sih kok aku bilangnya mulai dari 10rb? Kira kira begini simulasinya. Kamu cek dulu, berapa penghasilan kamu sebulan atau sehari. Nah dari situ, kamu harus mulai memisahkan setiap rupiah sesuai dengan penggunaan masing masing.
Standar Upah Minimum Provinsi di Indonesia, berkisar antara 1,6-2,9jt perbulan. Ini artinya bahwa setiap hari kerja, penghasilannya sekitar 100rb (kurang lebih). Dari 100rb inilah kemudian perlu kamu bagi bagi penggunaannya. Misalnya, untuk sedekah 5rb, untuk tabungan jangka panjang (Haji, Rabi) 20rb, untuk kebutuhan mendadak 15rb, untuk kebutuhan hidup 50rb. Nah 10rb sisanya bisa kamu gunakan untuk tabungan wisata.
Memang tidak mudah untuk mengelola keuangan yang sehat semacam ini. Dibutuhkan komitmen yang kuat untuk bisa melakukan perencanaan ini. Maklum, godaan datang setiap hari, apalagi kalau kelihatan punya uang.
Maka, cara terbaiknya adalah memaksa diri dengan cara sedekah dan menabung ini dilakukan pertama kali setelah mendapatkan uang. Misalnya, terima gaji tanggal 22, maka hari itu sedekah langsung disalurkan, tabungan langsung di isi, baru sisanya digunakan untuk kebutuhan.
Apa bedanya menabung di bank dengan di reksadana
Kalau uang tabungan ada di bank, biasanya akan menjadi satu dengan uang yang digunakan untuk kebutuhan sehari hari. Nah itulah kenapa aku merekomendasikan kamu untuk menabung di reksadana. Dengan begitu, uang kamu tidak akan berada dalam satu rekening dengan uang yang bisa digunakan kapan saja, baik di ATM maupun mobile banking.
Apa sih bedanya menabung di Bank dengan di Reksadana? Perbedaannya ada beberapa hal, tetapi kira kira inilah alasan kenapa reksadana menjadi pilihan. Yang aku jadikan contoh di sini adalah reksadana pasar uang, karena ini yang kurasa paling cocok digunakan sebagai cara menabung untuk wisata.
1. Imbal hasil lebih besar di reksadana
Di reksadana, terutama pasar uang, maka uangmu akan digabungkan dengan uang milik orang lain, untuk kemudian dimasukkan ke pasar uang. Pasar uang ini bisa berupa deposito ataupun berupa obligasi. Nah kita semua tahu bahwa imbal hasil deposito tentu lebih besar dibandingkan dengan tabungan biasa.
Jika imbal hasil deposito antara 4-6%, di reksadana ini bisa sampai 7,33%. Di deposito masih dipotong pajak bunga 20%, sedangkan di reksadana tidak. Nah dengan imbal hasil yang besar, ini bisa untuk menutup kenaikan harga tiket atau akomodasi wisata di masa yang akan datang.
2. Bisa menabung mulai dari 10rb, kapan saja, dimana saja
Misalnya kita mau menabung deposito di bank (biar imbal hasilnya besar) maka butuh uang yang besar sekaligus. Kalau kita punya 10rb perhari atau 300rb sebulan, maka belum bisa dimasukkan ke tabungan deposito. Misalnya BNI Syariah syarat deposito adalah 1000.000 rupiah.
Nah, di reksadana, kamu bisa menabung mulai dari 10rb, dengan imbal hasil yang setara dengan deposito. Kamu bisa menambah tabungan kapan saja dan bisa diambil kapan saja, tidak seperti deposito yang harus menunggu jangka waktu tertentu.
Cara menabung untuk wisata di reksadana
Untuk bisa melakukan cara menabung untuk wisata di reksadana, maka kamu harus terlebih dahulu mendaftar rekening dana nasabah dan terdaftar sebagai investor. Bagaimana cara membuatnya? Sangat mudah. Kamu bisa melakukannya dengan full online, dalam waktu yang sangat cepat. Bahkan tidak perlu print kertas selembar pun.
Kamu bisa menabung reksadana di bukalapak, bareksa atau di bibit.id. Sebenarnya ada banyak penyedia reksadana, tetapi tiga aplikasi tersebut yang menurutku paling simpel. Hanya dengan mendaftar secara online saja, kamu bisa langsung menabung, dan uangmu insyaallah aman.
Nah sekian dulu bahasan tentang cara menabung untuk wisata mulai dari 10rb perhari. Jika dilakukan secara rutin, maka kamu akan bisa mengumpulkan dana yang banyak dalam jangka waktu yang tidak lama.